Maria Surni: Learning about Conservation as Ecolodges Indonesia Staff Since 2005

Maria Alvensia Surni, born in Rangga Watu – Flores in 1985. Originally from Flores, she is one of the longest-serving staff of Ecolodges Indonesia. She started working in Bajo Komodo Ecolodges (the lodge has transformed into a resort hotel under new management) from 2005 to 2017. At the end of 2017, after giving birth to her second child, Maria Surni decided to stop only to returned to join Ecolodges Indonesia in 2019.

As for now, she serves as the manager at Mbeliling Mountain Ecolodge 

Ecolodge. The mother of 2 children contributed to helping Mr. Alan and Mrs. Meryl in completing the construction of the Mbeliling Mountain Ecolodge, which has recently been opened.

Here is our recent conversation with Maria Surni.

Maria Surni
Photo of Maria Surni

1. How is your involvement with Ecolodges Indonesia / Ecosafari Indonesia? Since when?

I started in September 2005 as a housekeeping staff at Bajo Komodo Ecolodge after completing my vocational tourism education in Labuan Bajo. At that time Bajo Ecolodge was the only one that had international standards in Labuan Bajo. Through Ecolodge, I learned from the beginning about hotel management including about the eco concept that is applied at the lodge.

Bajo Komodo Ecolodge

I also had the opportunity to apply all the theories that I learned at school directly, and also learn about tour services to the island of Komodo and its surroundings for guests of Ecolodges Indonesia and Ecosafari Indonesia.

During my time at Bajo Komodo Ecolodge, I served as an administrative and financial officer before finally as a manager at Bajo Komodo Ecolodge until 2017. I am very happy when Ecolodges Indonesia built their lodge in Mbeliling because I have the opportunity to rejoin them.

Mbeliling Mountain Ecolodge
Mbeliling Mountain Ecolodge

2. How do Ecolodges Indonesia’s conservation efforts inspire you professionally or personally?

Before (joining Ecolodges Indonesia), I didn’t really care about the environment, I never cared about garbage. When I see children shooting or catching birds I let them (do it).

However, since I joined Ecolodges Indonesia, I slowly learned that the environment has an important role in people’s lives and tourism. I began to have the courage to reprimand and explain when I saw a child holding a slingshot. I explained to them the importance of preserving nature, including keeping our children and grandchildren enjoying the fresh air and listening to the birds singing in the morning and evening.

And also, how birds help spread seeds to other places. If anyone throws away their garbage carelessly, I dare to reprimand them because in Labuan Bajo there are now often floods during the rainy season due to garbage (flock) and environmental damage. In this case, Ecolodges Indonesia has changed my life and perspective to respect the environment.

3. Do you have examples of stories on how Ecolodges Indonesia has a positive impact on society?

The first is it creates jobs for local people like me. Local residents feel proud because their children or siblings can work and have their own income and do not depend on parents.

Furthermore, we can even help our parents in economic matters.
Secondly, agricultural products of people who live close to the Ecolodge, such as vegetables and fruit, are bought by the Ecolodge aside from being sold to the market.

The third impact is that with the presence of Ecolodge and guests in our area, our region has become known and developed in terms of infrastructure and economy. It is because Ecolodge guests visit our village to see the traditions and life of our community aside from enjoying the natural beauty of our area.

4. What do you like most about your involvement with Ecolodges / Ecosafari Indonesia?

What I like the most about my involvement in Ecolodges / Ecosafari is that I can share my knowledge with other new staff, and I always get the opportunity to continue learning how to serve guests, including protecting the environment around the lodge. I also had the opportunity to meet with various guests from various countries to introduce the beauty and uniqueness of our region.

5. What are your hopes for Ecolodges / Ecosafari Indonesia?
I hope Ecolodges and Ecosafari Indonesia continue to maintain the vision and mission to help local communities and protect the environment despite many challenges faced. And also continue to provide opportunities for young people to learn about hotel services and environmental sustainability.


Indonesian Version

Maria Alvensia Surni lahir di Rangga Watu – Flores tahun 1985. Sebagai anak asli Flores, ia tercatat sebagai salah satu staff yang paling lama bergabung dengan Ecolodges Indonesia. Mulai dari Bajo Komodo Ecolodges (sekarang tidak beroperasi lagi) tahun 2005 – 2017.

Di akhir tahun 2017, Maria Surni memutuskan untuk berhenti bekerja untuk melahirkan anak keduanya, kemudian kembali bergabung dengan Ecolodges Indonesia tahun 2019 sampai sekarang dan bertugas sebagai manager di Mbeliling Mountain Ecolodge. Ibu dari 2 orang anak ini turut membantu Pak Alan dan Ibu Meryl dalam meyelesaikan pembangunan Mbeliling Mountain Ecolodge yang saat ini sudah dibuka.

Berikut adalah wawancara tim Ecolodges Indonesia baru-baru ini dengan Maria Surni.

1. Bagaimanakah keterlibatan Anda dengan Ecolodges Indonesia/Ecosafari Indonesia? Sejak kapan?

Saya mulai pada bulan September 2005 sebagai staff housekeeping di Bajo Komodo Ecolodge setelah menyelesaikan pendidikan SMK Pariwisata di Labuan Bajo. Pada saat itu, Bajo Ecolodge adalah satu-satunya yang memiliki standard international di Labuan Bajo. Melalui Ecolodge saya belajar mulai dari awal tentang hotel manajemen termasuk tentang eco concept yang diterapkan di lodge.

Saya juga mendapat kesempatan untuk menerapkan semua teori yang saya pelajari di sekolah secara langsung, dan juga belajar tentang pelayanan tour ke pulau Komodo dan sekitarnya untuk tamu Ecolodges Indonesia dan Ecosafari Indonesia.

Selama di Bajo Komodo Ecolodge saya pernah bertugas sebagai admistrasi dan keuangan sebelum akhirnya sebagai manager di Bajo Komodo Ecolodge sampai dengan tahun 2017. Saya sangat senang karena Ecolodges Indonesia membangun lodge mereka di Mbeliling sehingga saya masih punya kesempatan untuk bergabung kembali dengan mereka.

2. Bagaimana upaya konservasi Ecolodges Indonesia menginspirasi anda secara profesional ataupun secara personal?

Sebelumnya saya tidak terlalu peduli dengan lingkungan, tidak pernah peduli dengan sampah. Apabila melihat anak – anak menembak atau menangkap burung saya membiarkan saja.

Tetapi ketika saya bergabung dengan Ecolodges Indonesia, perlahan saya mulai belajar bahwa lingkungan punya peranan penting terhadap kehidupan masyarakat dan pariwisata. Saya mulai punya keberanian untuk menegur dan memberi penjelasan apabila saya melihat anak yang memegang katapel. Saya menjelaskan kepada mereka pentingnya menjaga kelestarian alam, termasuk menjaga agar anak cucu kita bisa menikmati udara segar dan mendengarkan kicauan burung pada pagi dan sore hari. Dan juga bagaimana burung membantu penyebaran biji-bijian ke tempat lain.

Apabila ada yang membuang sampah sembarangan saya berani menegur mereka karena di Labuan Bajo sekarang sudah sering ada banjir di musim hujan akibat sampah dan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini Ecolodges Indonesia telah merubah hidup dan cara pandang saya untuk menghargai lingkungan.

3. Apakah Anda memiliki contoh kisah tentang bagaimana Ecolodges Indonesia memberikan dampak positif ke masyarakat?

Yang pertama adalah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal seperti saya. Warga local merasa bangga karena anak atau saudara mereka bisa bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri dan tidak bergantung pada orang tua, bahkan bisa membantu orang tua kita dalam hal ekonomi.

Yang kedua, hasil pertanian masyarakat yang tinggal dekat dengan Ecolodge, seperti sayur dan buah bisa dibeli oleh Ecolodge selain dijual ke pasar.

Dampak yang ke tiga adalah dengan adanya Ecolodge dan tamu di daerah kita, maka daerah kami mulai dikenal dan berkembang mulai dari infrastruktur maupun perekonomian. Karena tamu Ecolodge selain menikmati keindahan alan daerah kami, juga berkunjung ke desa kami untuk melihat tradisi dan kehidupan masyarakat kami.

4. Apa yang paling Anda sukai dari keterlibatan Anda dengan Ecolodges / Ecosafari Indonesia?

Yang paling saya sukai dari keterlibatan saya di Ecolodges/Ecosafari adalah saya bisa membagi ilmu yang saya dapatkan kepada staff baru lainnya, dan juga saya selalu mendapat kesempatan terus belajar bagaimana melayani tamu termasuk menjaga lingkungan disekitar lodge. Saya juga mendapat kesempatan untuk bertemu dengan berbagai tamu dari berbagai Negara untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan daerah kami.

5. Apa harapan Anda untuk Ecolodges / Ecosafari Indonesia?

Saya berharap Ecolodges dan Ecosafari Indonesia terus mempertahankan visi misi untuk membantu masyarakan local dan menjada kelestarian lingkungan meskipun banyak tantangan yang dihadapi. Dan juga tetap memberikan kesempatan belajar kepada anak muda tentang pelayanan hotel dan kelestarian lingkungan

 

Maria with her Son

 

 

 

 

 

Please share the love!

Gede Ariandika

Leave a Comment