Fire in the Tanjung Putting National Park (TPNP) in 2015 – what we hope to do to repair some of the damage

Fire in the Tanjung Putting National Park (TPNP) in 2015;

what we hope to do to repair some of the damage

The 416,000 ha TPNP in south part of Central Borneo is one the few places on earth that one can view the Bornean Orangutan in the wild. This unique low land forest park has had many threats to its existence but the 2015 fires, of doubtful source, caused over 130,000 ha of destruction in the southern part to the Sungei Buluh Kecil river northwards, having jumped the larger Sungei Buluh Besar river (see the three maps below; especially the yellow and brown areas which all need replanting and/or renewal). The fire was only stopped from moving north by the arrival of the monsoons. The damage to fauna and flora, carbon emissions etc was large. The burnt area is surrounded by palm oil plantations which have also entered some areas of the park. This are adds to an already badly damaged park by previous fires (see maps below)

  
Project Location (red) Central Borneo

Map of Tanjung Puting National Park Orange areas are high risk fire and red areas already burnt by fires.

The limited green areas are original lowland forest.

Map of Sungai Buluh Besar

Partnering World Relief Australia and NGO TANJUNG LESTARI – TL (previously known as Karang Taruna, based in the village of Tanjung Harapan near our Rimba Orangutan Ecolodge ROEL (see map), our Conservation Foundation, the Indonesia Conservation Foundation – Our World, intends to commence a long-term program of tree planting in the area of the Sungei Buluh Besar river – view https://www.wra.org.au/2018conserveourworld  TL members are all villagers (some of them employees of the ROEL) and they will be responsible for all aspects of tree management. All donations receive a receipt which obtains tax relief in Australia.

Planting will shortly commence in first three hectares.

The program envisages the need for a boat, drones, a tented camp on site for staff and a strong security and monitoring system. Due to the distances involved from Tanjung Harapan, each tree will cost 1 – 1.50 US$ including growing from seedlings, transport, planting, weeding and tree maintenance for the first six months. Long term management will be the responsibility of ICFOW. 

We need your support, and every $ and tree counts. Our aim is 45,000 trees on 45ha in the first three years. These will be added to annually from then on. If we receive more funds, we will plant more trees.

Please pass this information to interested parties on Social media through our links to :

FACEBOOK (www.facebook.com/ecolodgesindonesia),

INSTAGRAM (@Ecolodges_indonesia)

TWITTER (@ecolodges_ID)

For DONATE, Visit our official pages on our website https://ecolodgesindonesia.com/conservation-foundation/ with guidelines how to donate.

We need your support to protect this vital group of conservationists around key Indonesian national parks.

BAHASA INDONESIA

Kebakaran Hutan di Taman Nasional Tanjung Puting (TPNP) tahun 2015, dan apa yang kami bisa lakukan untuk mengurangi kerusakan yang ditimbulkan.

TPNP seluas 416.000 ha di bagian selatan Kalimantan Tengah adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia dimana kita bisa melihat Orangutan Kalimantan di alam liar. Taman nasional ini merupakan hutan dataran rendah yang unik, dimana keberadaan mereka mmenjadi terancam setelah peristiwa kebakaran besar di tahun 2015. Lebih dari 130.000 ha kerusakan akibat kebakaran di bagian selatan ke  arah sungai Sungei Buluh Kecil, kemudan sekitar sungai Sungai Buluh Besar (lihat tiga peta di bawah ini; terutama area kuning dan coklat yang semuanya membutuhkan penanaman kembali atau reboisasi). Api hanya kemudian berhenti bergerak ke utara karena bantuan turunnya hujan. Kerusakan fauna dan flora, emisi karbon dan lain-lain cukup besar. Area yang terbakar dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit yang juga telah memasuki beberapa area taman. Hal ini menambah ancamn  bagi taman nasional yang sudah rusak (lihat peta di bawah)

lokasi proyek (red) Borneo

Kami bekerja sama dengan World Relief Australia dan LSM TANJUNG LESTARI – TL (sebelumnya mereka dikenal sebagai Karang Taruna, berbasis di desa Tanjung Harapan, di dekat Rimba Orangutan Ecolodge ROEL (lihat peta), Yayasan kami, Yayasan Konservasi Indonesia – Dunia Kita, bermaksud untuk memulai program jangka panjang penanaman pohon di daerah sungai Sungei Buluh Besar https://www.wra.org.au/2018conserveourworld    

Anggota TL adalah semua penduduk desa (beberapa dari mereka adalah pegawai ROEL) dan mereka akan bertanggung jawab atas semua aspek pengelolaan pohon. Semua sumbangan menerima tanda terima yang memperoleh keringanan pajak di Australia.

Penanaman akan segera dimulai di tiga hektar pertama.

Peta Taman Nasional Tanjung Puting Kawasan oranye merupakan kawasan beresiko tinggi kebakaran dan kawasan merah terbakar oleh api.

Area hijau yang terbatas adalah hutan dataran rendah asli.

Peta Sungai Buluh Besar

Program ini membayangkan kebutuhan akan kapal, drone, tenda kemah di lokasi untuk staf dan sistem keamanan dan pemantauan yang kuat. Karena jarak yang ditempuh dari Tanjung Harapan, setiap pohon akan menelan biaya 1 – 1,50 US $ termasuk pembibitan, pengangkutan, penanaman, penyiangan, dan pemeliharaan pohon selama enam bulan pertama. Manajemen jangka panjang akan menjadi tanggung jawab ICFOW.

Kami membutuhkan dukungan Anda, target penanaman kami adalah 45.000 pohon di 45ha dalam tiga tahun pertama. Ini akan ditambahkan setiap tahun sejak saat itu. Semakin banyak sumbangan yang kami terima maka akan semakin banyak pohon yang bisa ditanam.

Harap berikan informasi ini kepada pihak yang berkepentingan di media sosial melalui tautan kami ke:

FACEBOOK (www.facebook.com/ecolodgesindonesia),

INSTAGRAM (@Ecolodges_indonesia)

TWITTER (@ecolodges_ID)

Untuk Donasi, silahkan kunjungi situs web kami https://ecolodgesindonesia.com/conservation-foundation/ dengan pedoman cara berdonasi.

Kami membutuhkan dukungan Anda untuk melindungi kelompok penting konservasionis di sekitar taman nasional utama Indonesia.

Please share the love!

Gede Ariandika

Leave a Comment