OUR CULTURE TOUR – THE SULTANATE OR SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

OUR CULTURE TOUR

THE SULTANATE OR SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

-scroll kebawah untuk terjemahan dalam Bahasa-

The Prambanan Temple

Over the years, our company Ecolodges Indonesia commenced through our Tours & Travel section Ecosafari Indonesia https://ecolodgesindonesia.com/ to expand the depth and subjects of our tours. We wish now to show you some of these. The first will be from the island of Java, the most important island in the Indonesia archipelago with around 60% of the population on only 7% of the land mass.

Yogyakarta (locally known at Yogya) is the capital of the Special Region centre of Javanese culture, capital of the special region of Yogyakarta, and the only area of the country ruled by a monarchy.  For a short time (1946 – 1948), the city was the capital of the country when the Sultan showed his allegiance to Sukarno during the war for Independence form the Dutch (1945 – 1949).

The predominant religion is Islam is very moderate being influenced by a strong history of Hinduism and Buddhism from the 7th century onwards. Both the great temples of Prambanan (Hindu) and Borobudur (Buddhist) were finished in the 9th century respectively. Recent history has been dominated by the Majapahit Hindu Empire (1293 – 1527) and Mataram Sultanate (1587 – 1755) empires followed by the Dutch colonial presence leading to the independence of Indonesia inn 1945.

Our tour of Yogyakarta can either be 3 – 4 days coming from and returning to Bali, part of our Java overland tour of Java including travelling by train or part of a company inter lodge tour to or from the Rimba Orangutan Ecolodge in Kalimantan, Borneo. You will stay in one of our partner hotels and suggested program will include visits to batik making businesses to see the best batik making in Indonesia, the temples of Borobudur and Prambanan (see Note 1 below), the Sultans Palace, also known as the Kraton (see Note 2 below), the food and business centres in Jalan Malioboro (also known as the 24 hour street) and a visit to the town of Solo (See Note 3 below).

So much of the history of modern Indonesia is seen in this area of Java; it is well worth a visit.

Note 1. The Borobudur Temple was built in the 8th and 9th centuries by Java’s Shailendra Dynasty, when it became a major Buddhist pilgrimage site. The temple is built in three tiers, each individually representing a sphere of the cosmic path to nirvana, while collectively representing the physical journey to achieve it. It is one of the world’s seven wonders (Wikipedia)

The magnificent of Borobudur Temple

 

Note 2. The Kraton (also spelled keraton or karaton) or the Palace of Yogyakarta, is a grand complex that was meticulously planned to reflect the Javanese cosmos.
This elegant complex of pavilions was constructed based on ancient beliefs, of the connection between the God, human and the natural realms. Each feature holds a special symbolic meaning related to the Javanese worldview, who consider the importance of Mount Merapi and The Indian Ocean. This splendid example of traditional Javanese architecture has no equal. The basic and original layout of the main building of The Kraton began its construction during the reign of Sultan Hamengku Buwono I, in 1755 – 1756. From Wikipedia

Palace ceiling of keraton Yogyakarta

 

Note 3. Solo, also known as Surakarta, is 40km from Yogya and was also once a Sultanate. At independence Sukarno allowed it to continue as a Sultanate but only for a year as after a left-wing movement commenced, it reverted to part of Central Java. Nevertheless, it is a famous city in Java, birthplace of President Joko Widodo, and is well worth a visit.

 

Come and join us on…

www.ecolodgesindonesia.com

Please pass this information to interested parties on Social media through our links to :

FACEBOOK (www.facebook.com/ecolodgesindonesia),

INSTAGRAM (@Ecolodges_indonesia)

TWITTER (@ecolodges_ID)

Soon we will have official pages on our website www.ecolodgesindonesia.com/conservation with guidelines how to donate.

We need your support to protect this vital group of conservationists around key Indonesian national parks.

 

Bahasa Indonesia

TOUR BUDAYA KAMI

KESULTANAN ATAU DAERAH KHUSUS YOGYAKARTA

Candi Prambanan

Selama bertahun-tahun, Ecolodges Indonesia melalui Ecosafari Indonesia https://ecolodgesindonesia.com/ telah untuk memperluas subjek tur kami.

Melalui kesempatan ini kami ingin memperlihatkan beberapa di antaranya. Yang pertama adalah tour di pulau Jawa, pulau terpenting di kepulauan Indonesia, dengan populasi mencapai sekitar 60% dari total penduduk di Indonesia, walaupun pulau Jawa hanya sekitar 7% dari total daratan yang ada di Indonesia.

Yogyakarta (dikenal secara lokal dengan nama Yogya) adalah ibu kota pusat kebudayaan Jawa yang disebut dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan  satu-satunya wilayah negara yang diperintah oleh sebuah monarki atau kesultanan. Selama kurun waktu yang singkat (1946 – 1948), kota ini menjadi ibu kota Indonesia, ketika Sultan menunjukkan kesetiaannya kepada Presiden Sukarno selama perang kemerdekaan dari Belanda (1945 – 1949).

Agama yang dominan adalah Islam sangat moderat, yang dipengaruhi oleh sejarah Hindu dan Budha yang kuat dari abad ke-7. Candi agung Prambanan (Hindu) dan Borobudur (Budha) masing-masing selesai dibangun pada abad ke-9. Sejarah dimulai  oleh Kerajaan Hindu Majapahit (1293 – 1527), kemudian Kesultanan Mataram (1587 – 1755) diikuti oleh kehadiran kolonial Belanda yang mengarah pada kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Tur kami di Yogyakarta bisa selama 3 – 4 hari, dari dan kembali ke Bali.

Bagian lain dari tour ini adalah bepergian dengan menggunakan moda transportasi kereta api di sepanjang pulau Jawa, atau melanjutkan berpetualang ke Kalimantan dan menginap di salah satu lodge kami  Rimba Orangutan Ecolodge. Selama tour Yogya, Anda akan tinggal di salah satu hotel mitra kami, dan program yang disarankan akan meliputi kunjungan ke tempat pembuatan batik untuk melihat pembuatan batik terbaik di Indonesia, Candi Borobudur dan Prambanan (lihat Catatan 1 di bawah), Istana Sultan, yang juga dikenal sebagai Keraton (lihat Catatan 2 di bawah), pusat makanan dan bisnis di Jalan Malioboro (juga dikenal sebagai jalan 24 jam) dan kunjungan ke kota Solo (Lihat Catatan 3 di bawah).

Begitu banyak sejarah Indonesia modern terlihat di daerah ini dan menarik untuk dikunjungi.

 

Catatan 1. Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 oleh Dinasti Shailendra di Jawa, yang menjadi situs ziarah utama untuk umat Buddha. Kuil ini dibangun dalam tiga tingkat, masing-masing mewakili bidang jalur kosmik menuju nirwana, sementara secara kolektif mewakili perjalanan fisik untuk mencapainya. Ini adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia (Wikipedia)

 

Candi Borobudur yang Spektakuler

Catatan 2. Keraton Yogyakarta, adalah kompleks megah yang direncanakan dengan cermat untuk mencerminkan nilai budaya kesultanan di Jawa.

Kompleks paviliun yang elegan ini dibangun berdasarkan kepercayaan kuno, hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Setiap fitur memiliki makna simbolis khusus terkait dengan pandangan dunia Jawa, dan juga pentingnya akan keberadaan  Gunung Merapi dan Samudera Hindia. Contoh bagus arsitektur tradisional Jawa ini tidak ada bandingannya. Tata letak dasar dan asli bangunan utama The Kraton mulai dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I, pada tahun 1755 – 1756. Dari Wikipedia

Plafon Istana Keraton Yogyakarta

Catatan 3. Solo, juga dikenal sebagai Surakarta, berjarak 40 km dari Yogya dan pernah menjadi Kesultanan. Pada saat kemerdekaan, Sukarno mengizinkannya tetap sebagai daerah Kesultanan, tetapi hanya berlangsung selama satu tahun karena munculnya pemberontakan sehingga kemudian dimasukkan sebagai bagian dari Provinsi Jawa Tengah. Meski demikian, kota ini terkenal di Jawa, sebagai tempat kelahiran Presiden Joko Widodo, dan menarik untuk dikunjungi.

Mari bergabung Bersama kami dalam…

www.ecolodgesindonesia.com

 Harap berikan informasi ini kepada pihak yang berkepentingan di media sosial melalui tautan kami ke:

FACEBOOK (www.facebook.com/ecolodgesindonesia),

INSTAGRAM (@Ecolodges_indonesia)

TWITTER (@ecolodges_ID)

Dalam waktu dekat kami akan memiliki halaman resmi di situs web kami www.ecolodgesindonesia.com/conservation dengan pedoman cara berdonasi.

Kami membutuhkan dukungan Anda untuk melindungi kelompok penting konservasionis di sekitar taman nasional utama Indonesia.

Please share the love!

Gede Ariandika

Leave a Comment